Positif hadapi kritikan

Mei 26, 2010

Positif hadapi kritikan.

Bergelar seorang manusia, kita tidak dapat mengelakkan diri daripada dikritik, dicaci dan dihina. Sedangkan Allah yang Maha Pencipta, Maha Hebat, Maha Pengasih pun dicerca orang yang tidak berakal, inikan pula kita manusia.

Kala meniti kehidupan, kita selalu memberi, memperbaiki, mempengaruhi dan berusaha bangun setelah jatuh dan semua ini tidak terlepas daripada kritikan yang sinis, pedas dan menyakitkan. Dan tidak mustahil diri kita dihina tanpa henti sehinggalah kematian menjemput diri. Ingatlah, orang yang duduk di atas tanah tidak akan jatuh. Mereka mungkin marah, sakit hati dan benci atas kebaikan, ilmu, harta dan kejayaan kita. Kita mungkin mendahului mereka dalam apa jua perkara.

Firman Allah SWT yang bermaksud, “Katakanlah kepada mereka (wahai Muhammad): Matilah kamu dengan kemarahan kamu itu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati.” (Surah ali-‘Imran [003], ayat 119)

“….Dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertobat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan di akhirat; dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di muka bumi.” (Surah at-Taubah [009], ayat 74)

Dari Abu Hurairah r.a. katanya, Rasulullah SAW bersabda, “Apakah tidak menarik hatimu bagaimana Tuhan menghindarkan daripadaku caci maki dan kutukan orang Quraisy? Mereka mencaci maki dan mengutuk orang yang tercela, sedangkan aku orang yang terpuji.” (Hadis riwayat Bukhari)

Daripada hadis di atas, dapat kita fahami ada dua sifat yang bertentangan iaitu :

1. yang terpuji (mahmudah) dan
2. yang tercela (mazmudah).

Rasulullah SAW adalah manusia yang terpuji. Meskipun ditentang, dimusuhi, mula-mula dengan kata-kata, kemudian dengan makian, penghinaan, ancaman dan akhirnya pembunuhan namun baginda tidak pernah membalas kejahatan tersebut. Baginda tidak pernah marah dan bertindak keras bahkan bersikap tenang dan tidak pernah berputus asa. Nama baginda mencerminkan akhlak baginda yang sekaligus melontar kembali setiap tohmahan dan keburukan yang dilemparkan kepada yang mengutuk itu sendiri iaitu musuh-musuh baginda sama ada dari kaum kafir atau pun dari kalangan kaum munafiqin hingga akhirnya mereka melihat kebenaran yang dibawa baginda dan memeluk Islam.

Bukankah Allah SWT telah memberi peringatan kepada Rasulullah SAW tentang betapa manusia akan lari dan menjauhkan diri sekiranya baginda bersikap keras dan kasar. Sedangkan melalui kasih sayang, hati yang keras menjadi lembut dan cair untuk menerima kebenaran.

Jadi, berwaspadalah terhadap kritikan dan cemuhan. Kuatkan jiwa untuk mendengar apa yang mereka katakan. Jika hati kita terasa terusik, ini bererti kita membenarkan keinginan mereka untuk mengotori hidup kita. Cara terbaik yang boleh kita lakukan ialah dengan terus menunjukkan akhlak yang baik. Usah merasa tertekan terhadap usaha untuk menjatuhkan kita. Ini kerana setiap kritikan itu hakikatnya merupakan ungkapan penghormatan untuk kita.

Berdiam diri itu lebih baik untuk memadamkan api yang sedang marak.

Renung-renungkan!


Doa Nabi Yunus as

April 30, 2010

Tips: Doa Nabi Yunus amat berkesan sekiranya anda mengalami masalah lekat tulang ikan. Boleh digunakan dan dihembuskan pada air untuk dibuat minum bagi menghilangkan tulang.

Doa Nabi Yunus as

Nabi Yunus as adalah salah seorang dari nabi-nabi Ilahi. Beliau as menyeru umat kepada tauhid dan pengesaan Tuhan dalam jangka waktu yang lama. Akan tetapi seruan dan tabligh lama ini tidak memberikan hidayat kepada umat dan mereka berkeras kepala kepada kekafiran. Pada saat inilah nabi Yunus as merasa marah terhadap kebodohan dan kekafiran mereka, sebelum meminta izin kepada Allah swt beliau as telah keluar dari kota tersebut dan menuju ke gurun. Beliau as terus pergi hingga sampai ke laut. Dengan kekuasaan Ilahi seekor ikan besar membuka mulutnya dan menelan nabi Yunus. Nabi Yunus as terpenjara di perut ikan tanpa dikunyah olehnya dan beliau as menyadari ini adalah balasan perbuatan kepada beliau as yang melepaskan tugas tanpa seizin Allah swt.

Dalam persyaratan demikian dengan hati yang patah dan terputus dari harapan dari semua tempat beliau as berdoa dan mengatakan:

لا إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحانَكَ إِنّى‏ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمينَ

“Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang lalim.”[1]

Allah swt di dalam al-Qur’an berfirman: “Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.”[2]

Nabi Yunus as yang selamat dari perut ikan dan laut yang dalam, kembali ke tempat yang diperintahkan semula dan umat yang telah sadar semasa kepergian beliau as, mengerumuni beliau as dan memilih jalan suci dan penyembahan kepada Allah swt di depan mereka.

Beberapa Poin Penting

1- Pada akhir kisah nabi Yusuf as Allah swt berfirman: “وكذلكَ نُنجِى المؤمنين” (Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman). Seakan-akan kisah nabi Yunus as terdapat di dalam al-Qur’an untuk menyatakan hukum universal dan sunnatullah yang abadi ini yaitu: Menyelamatkan kaum Mukminin yang tertimpa musibah adalah sebuah program continyu Allah swt yang berjalan pada setiap masa, tempat dan seluruh generasi.

Sangat jelas bahwa ini adalah berita gembira dan menyenangkan bagi kita semua.

Nabi Islam kita Muhammad saw bersabda: “Apakah kalian ingin aku tunjukkan kepada “ism a’dham Ilahi” (nama agung Allah) yang setiap kali Allah swt diseru dengan nama itu akan memberikan jawaban dan setiap kali dimohonkan dari-Nya dengan nama tersebut akan ditimpali? Itulah doa nabi Yunus as yang beliau baca dalam kegelapan: “لا إِلهَ إلّا أنتَ سُبْحانَكَ إِنِّى‏ كُنْتُ مِنَ الظّالمينَ”

Seseorang bertanya: Wahai Rasulallah! Apakah doa ini khusus untuk nabi Yunus ataukah bagi seluruh kaum Mukminin?

Nabi saw menjawab: Apakah engkau tidak mendengar lanjutan ayatnya: “وَكَذلِكَ نُنْجِى المُؤمِنينَ”.[3]

2- Kaum Urafa’ Ilahi memiliki perhatian luar biasa terhadap doa nabi Yunus as dan menamakannya dengan “Zikir Yunusiyah”.

3- Doa-doa para maksum (orang-orang yang terjaga dari perbuatan dosa) memiliki akan Qur’ani. Karena mereka adalah putera-putera al-Qur’an dan menimba manfaat dari makrifat jernih Qur’ani. Imam Husain as dengan mengutip doa nabi Yunus mengatakan di dalam doa Arafah:

لا إلهَ إلّا أنْتَ سُبْحانَكَ إنّى‏ كُنْتُ مِنَ الظالمينَ. لا إلهَ اِلّا أَنْتَ سُبْحانَكَ اِنّى‏ كُنْتُ مَنَ المُسْتَغْفِرينَ. لا إلهَ إلّا أَنْتَ سُبْحانَكَ إنّى‏ كُنْتُ مِنَ المُوَحِّدينَ. لا اِلهَ اِلّا أَنْتَ سُبْحانَكَ اِنّى‏ كُنْتُ مِنَ الخائِفينَ. لا اِلهَ اِلّا أَنْتَ سُبْحانَكَ اِنّى‏ كُنْتُ مِنَ الوَجِلينَ. لا اِلهَ اِلّا أَنْتَ سُبْحانَكَ اِنّى‏ كُنْتُ مِنَ الرَّاجينَ. لا اِلهَ اِلّا أَنْتَ سُبْحانَكَ اِنّى‏ كُنْتُ مِنَ الرّاغِبينَ. لا اِلهَ اِلّا أَنْتَ سُبْحانَكَ اِنّى‏ كُنْتُ مِنَ المُهَلِّلينَ. لا اِلهَ اِلّا أَنْتَ سُبْحانَكَ اِنّى‏ كُنْتُ مِنَ السّائِلينَ. لا اِلهَ اِلّا أَنْتَ سُبْحانَكَ اِنّى‏ كُنْتُ مِنَ المُسَبِّحينَ. لا اِلهَ اِلّا أَنْتَ سُبْحانَكَ اِنّى‏ كُنْتُ مِنَ المُكَبِّرينَ. لا اِلهَ اِلّا أَنْتَ سُبْحانَكَ رَبّى‏ ورَبُّ آبائي الأَوَّلينَ

“Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim. Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang meminta pengampunan. Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang meng-Esakan-(Mu). Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang khawatir (terhadap azab-Mu). Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang takut (kepada-Mu). Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berharap (kepada-Mu). Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menginginkan(Mu). Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang bertahlil (mengucapkan la ilaha illallah [Tiada Tuhan Selain Allah]). Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang meminta (kepada-Mu). Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang bertasbih (kepada-Mu). Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang bertakbir. Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau Tuhanku dan Tuhan ayah-ayahku yang terdahulu.”

Beberapa Hadis Seputar Keutamaan Doa Ini

1- Nabi Islam Muhammad saw bersabda: “Setiap orang Muslim sakit yang membaca doa ini, bila dalam sakitnya (tidak memperoleh kesembuhan dan) meninggal dunia maka akan diberikan pahala orang yang syahid, dan bila mendapatkan kesembuhan dan membaik maka seluruh dosanya diampuni.”[4]

2- Rasulullah saw bersabda: Apakah kalian ingin aku beritahukan tentang sebuah doa yang setiap kali kalian baca dalam setiap kondisi sedih dan bencana maka kelapangan akan diperoleh? Para sahabat menjawab: Ya, Wahai Rasulallah. Beliau saw bersabda: “(Yaitu) doa nabi Yunus as yang menjadi santapan ikan: “لَا اِلهَ اِلَّا اَنْتَ سُبْحَانَکَ اِنِّی کنْت مِنَ الظّالِمِیْنَ”.[5]

3- Imam Shadiq as berkata: “Aku heran terhadap orang yang tertimpa kesedihan, bagaimana tidak membaca doa ini “لَا اِلهَ اِلَّا اَنْتَ سُبْحَانَکَ اِنِّی کنْت مِنَ الظّالِمِیْنَ”, karena Allah swt selanjutnya berfirman: “فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَ نجََّيْنَاهُ مِنَ الْغَمّ‏ِ وَ كَذَالِكَ نُنجِى الْمُؤْمِنِين‏”.[6]

4- Almarhum Kulaini menukil: Seseorang berasal dari Khurasan bertemu dengan Imam Shadiq as antara Mekah dan Madinah di Rabadhah dan menyatakan: Semoga aku menjadi taruhan Anda! Hinnga kini aku masih belum dikaruniai anak, apa yang harus aku lakukan?

Imam Shadiq as menjawab: “Ketika engkau kembali ke negerimu dan ingin mendatangi isterimu maka bila engkau menginginkah demikian bacalah ayat: “وَ ذَا النُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَضِبًا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى‏ فىِ الظُّلُماَتِ أَن لَّا إِلَاهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنىّ‏ِ كُنتُ مِنَ الظَّلِمِين‏”, Insya Allah engkau akan dikarunia anak.


Al Fatihah Untuk Ayah Saudara Pengarang

Mac 4, 2010

Assalamualaikum,

Ayah En Azman owner lepakk dan blog ini telah meninggal dunia pada 2.3.2010 dihospital kepala batas.
Arwah telah selamat disemadikan pada hari yang sama.
Diharapkan semua pengunjung dan peminat blog ini dapat sedekahkan al Fatihah kepada arwah.


Dari pihak blog

Ogos 4, 2009

Salam,

Sebelum saya memulakan bicara ingin saya memanjatkan kesyukuran
kepada Allah swt yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Syukur kehadrat ilahi saya diberi kesempatan untuk bersama-sama
berkongsi ilmu dan pengetahuan agar dijadikan pedoman dan
panduan melalui blog ini.

Marilah kita semua berusaha untuk tidak meninggalkan solat, melakukan kebaikan dan berusaha menguatkan iman didalam dada kita.Tidak ada yang patut disembah dan diagungkan melainkan Allah SWT dan pesuruhnya Rasullulah SAW.

Setiap manusia pasti melakukan kesilapan,jadi ada baiknya kita berusaha membaiki diri kita.Syukur dengan nikmat yang diberikan kepada kita.Janganlah disimpan walaupun sekelumit perasaan busuk dan sakit hati terhadap orang lain.Bersyukur lah dengan nikmat yang diberikan Allah dan ucaplah Alhamdullilah.

Sesungguhnya hanya pada Allah kita patut berserah dan beriman.Kita hidup hanya sementara dan entah esok entah lusa kita mungkin akan meninggalkan dunia yang sementara ini.

Jangan lah kita lalai yer..Saya berpesan bukan hanya kepada saudara saudari sekalian tetapi juga pada diri saya sendiri.Saya juga perlu banyak membaiki diri ini.Pastikan hati kita sentiasa berzikir dan bersyukur..


Pencarian…

Julai 24, 2009

Institut Kemahiran Tinggi Perda (PERDA-TECH) akan mengadakan konvokesyen buat kali yang ke-2 :

Sedang mencari Syarikat bumiputera untuk mengambil video sepanjang majlis berlangsung didalam dewan sahaja.
-Video Pelajar menerima sijil dan Para Tetamu Didalam Dewan.
-Video akan dipaparkan di pelayar (LIVE)
-Sediakan VCD yang lengkap serta kesan khas yang menarik.
-Paparan Nama pelajar ketika mereka naik ke pentas.
-Pihak kami tidak menyediakan sebarang peralatan.

Lokasi : Dewan Millenium (Kepala Batas, Pulau Pinang)
Tarikh : 25/10/2009
Aturcara majlis – Dalam Proses
VVIP dijangka hadir – Tun Abdullah Ahmad Badawi

Sila hubungi saya sebelum 26 july 2009 beserta quotation di
azm_ant@yahoo.com (YM)
azmanyusop@hotmail.com
019 5511155


22 tanda orang itu mencintai kamu!

Februari 28, 2009

JEMPUT MELAWAT KE FORUM KAMI

22 tanda orang itu mencintai kamu!

1. Orang yang mencintai kamu tak pernah memberikan alasan kenapa dia mencintai kamu yang dia tahu di matanya hanya ada kamu satu2nya. 2. Kalau kamu sudah memiliki kekasih dia tak peduli,yang penting bg dia kamu bahagia dan kamu tetap impiannya.

3. Orang yang mencintai kamu selalu menerima kamu seadanya,dimatanya kamu selalu yang paling cantik walaupun mungkin kamu merasa berat badan kamu sudah berlebihan atau kamu rasa gemuk.

4. Orang yang mencintai kamu selalu ingin tahu tentang apa saja yang kamu lalui sepanjang hari ini,dia ingin tahu kegiatan kamu.

5. Orang yang mencintai kamu akan mengirimkan sms seperti “slmt pagi”,”slmt hari minggu”,”selamat malam” walaupun kamu tidak membalasnya.

6. Kalau di hari ulang tahunmu,kamu tidak mengundangnya setidaknya dia akan menelefon utk mengucapkan selamat atau mengirim pesan.

7. Orang yang mencintai kamu akan selalu mengingati setiap hari yang dia lalui bersama kamu,bahkan mungkin hari yang kamu sendiri sudah lupa setiap detiknya kerana saat itu adalah sesuatu yang berharga buatnya.

8. Orang yang mencintai kamu selalu mengingati setiap kata2 yang kamu ucapkan bahkan mungkin kata2 yang kamu sendiri lupa pernah mengatakannya.

 9. Orang yang mencintai kamu akan belajar menyukai lagu-lagu kesukaanmu,bahkan mungkin meminjam CD/cassette kamu,kerana dia ingin tahu apa kesukaanmu,kesukaanmu kesukaannya juga.

10. Kalau terakhir kali kamu bertemu kamu sedang sakit mungkin flu,pening,atau sakit gigi,beberapa hari kemudian dia akan mengirim sms dan menanyakan keadaanmu kerana dia risau akan kamu.

11. Kalau kamu beritahu padanya kamu akan menghadapi ujian dia akan menanyakan bila ujian itu, dan saat harinya tiba dia akan mengirimkan sms “good luck” untuk memberikan semangat pada kamu.

12. Orang yang mencintai kamu akan memberikan suatu barang miliknya yang mungkin buat kamu itu adalah sesuatu yang biasa,tetapi itu adalah suatu barang yang istimewa buat dia.

13. Orang yang mencintai kamu akan terdiam sesaat saat sedang berbicara ditelefon dengan kamu,sehingga kamu menjadi bingung,saat itu dia merasa sangat gugup kerana kamu telah menggoncang dunianya.

14. Orang yang mencintai kamu selalu ingin berada dekat denganmu dan ingin menghabiskan hari2nya bersama mu.

15. Jika kamu kena berpindah ke tempat lain,dia akan memberikan nasihat supaya kamu sentiasa berwaspada dengan keadaan sekeliling yang mungkin akan membawa pengaruh buruk bagimu.

16. Orang yang mencintai kamu bertindak lebih seperti saudara daripada seperti seorang kekasih.

17. Orang yang mencintai kamu sering melakukan hal-hal yang pelik seperti menelefonmu 100 kali dalam sehari,atau membangunkanmu ditengah malam untuk mengirim sms atau menelefonmu kerana saat itu dia sedang memikirkanmu.

18. Ketika orang yang mencintai kamu sedang merindukanmu dan melakukan hal2 yg membuat kamu merasa rimas atau gila dan kamu memberitahunya tindakannya membuatkan kamu terganggu dia akan meminta maaf dan tak akan mengulanginya lagi.

19. Jika kamu memintanya untuk mengajar kamu sesuatu,dia akan mengajar kamu dgn sabar walaupun kamu mungkin orang yang paling bodoh di dunia!

20. Tika kamu melihat handphonenya,namamu menghiasi sebagian besar “INBOX” nya dan dia masih menyimpan msg kamu walaupun pesan itu sudah kamu kirim sejak berbulan2 bahkan bertahun2 yang lalu.

21. Dan jika kamu menghindarinya atau menolaknya,dia akan menyedarinya dan menghilangkan diri kehidupanmu,walaupun hal itu membunuh hatinya.

22. Jika saat kamu merindukannya dan ingin memberinya kesempatan,dia akan ada di sana menunggumu kerana dia tak pernah mencari orang lain.Ya… dia tetap akan menunggumu. Adakah org yg berada disi mu sekarang melakukannya dgn cara2 seperti di atas? Kalau ada,jgn mensia-siakan org tersebut..kamu akan menyesal melakukannya kerana ia hanya akan datang sekali seumur hidup…


Sendirian

April 2, 2008

Pernahkah anda pernah merasa keperitan apabila sendirian dlm menghadapi hari-hari yang berlalu?
Bila diri anda tidak dipedulikan lagi…
Menjadi cahaya yang hanya untuk sementara kepada mereka-mereka..
Apabila mereka mendapat cahaya lain..
Sinaranmu tidak diperlukan lagi..
maka dia akan biarkan kamu tenggelam dalam kegelapan malam…
Tanpa belas kasihan dia biarkan kamu terus lenyap..

Kadang-kadang pengorbanan kita tiada noktahnya..
Biarpun sakit yang menyelinap ketiap ruang tubuh..
Namun kita akan terus berpura-pura..
Tersenyum dibibir..
Gelak ketawa sekadar menutup hiba dihati..
Semuanya demi melihat sidia ketawa..
Sampai bila harus kau bertahan…


Kau istimewa

Mac 26, 2008

Tiada puisi atau lagu

Tiada potret tiada ragu

Yang dapat ku ilham seindahmu

Nyata kau satu dalam berjuta

Wahai jelita kau istimewa

Walau ku kembara sedunia

Walau ketemu ramai wanita

Nyata kau tiada tandingannya

Seikhlas hati aku menyinta

Kau istimewa, teristimewa

Namun siapalah aku

Terpaksalah aku menyendiri

Walau itu jalan yang memeritkan.


Cinta tanpa syarat

Mac 13, 2008
Cinta Tanpa Syarat
Dan hendaklah engkau merendah diri kepada keduanya kerana belas kasihan dan kasih sayangmu, dan doakanlah (untuk mereka, dengan berkata): “Wahai Tuhanku! Cucurilah rahmat kepada mereka berdua sebagaimana mereka telah mencurahkan kasih sayangnya memelihara dan mendidikku semasa kecil.” (Al-Israa’ 17: 24)
“Ya Allah, ampunkanlah dosaku, ampunkan dosa ibu bapaku dan rahmatilah mereka dengan kasih sayang-Mu, sebagaimana mereka menyayangiku ketika diriku masih kecil”.
Itulah doa saya sebentar tadi, semasa bersolat zohor.
Entah kenapa, tiba-tiba hati saya terlalu tersentuh dengan doa tersebut. Sedangkan sudah berkali-kali saya membaca doa yang sama. Adakah kerana rindu saya terhadap ayahanda yang sudah masuk 14 tahun meninggalkan kami. Ya, saya rindukannya, terutamanya ketika hidup saya diasak dengan pelbagai cabaran, dan saya rindukan tangan ayahanda yang sering menepuk bahu agar masalah saya mengecil dan pergi oleh senyumannya.

Apakah saya terharu kerana saya rindukan bonda di kampung. Kampung yang sunyi, bersama teman-teman berbualnya yang pulang ke pangkuan Ilahi, seorang demi seorang. Bonda memang kesepian, hanya panggilan telefon dari anak-anaknya sahajalah pengubat sunyi itu. Mujurlah bonda kuat membaca. Majalah I saya hantarkan setiap bulan, kulit ke kulit habis dibacanya. Tazkirah Untuk Orang Mengaji oleh Ustaz Sonharji, saya belikan dan cepat sekali bonda menghadamnya. Kata bonda, “jika sunyi dan tak buat apa-apa, kenalah baca buku. Kalau dibiarkan otak beku, nanti datang jemu dan nyanyuk, jadi pelupa dan kemudian susahlah anak-anak nak melayan orang tua yang begitu.”
Saya memang rindukan emak. Emak juga rindukan suaminya. Jika diselak langsir dapur, sayup-sayup kelihatan sepasang nisan pusara abah di tepi masjid sebelah rumah. Emak sering termenung di tingkap itu, merenung kisah silam mereka, dan kenangan manis membesarkan kami berlima. Arwah opah pernah berkata, “aku hairan tengok kamu berlima ni. Dari kecil sampai besar, tak pernah bergaduh. Walhal hero-hero belaka!” Saya juga terkenang, memang kami berlima hero-hero belaka. Semua adik beradik saya lelaki tetapi kami memang tidak pernah bergaduh.
Mungkin semua itu kerana watak abah. Dia menjadi tumpuan kami dan kami sentiasa bergelak ketawa hingga ke meja makan. Kami tiada masa untuk bergaduh kerana semua ketawa dan sedih kami adalah bersama abah. Namun selepas abah pergi mengejut oleh serangan jantung, keluarga kami sunyi hilang ketawa. Sepi..
Kucing-kucing belaan kami yang suka menjilat peluh abah semasa dia sakit terlantar, turut mati seekor demi seekor. Begitulah kami di rumah, tertumpu pada abah. Kini emak saya pula melayan sepi dan sunyi itu sendirian. Saya sangka, saya sukar menemankan emak kerana saya terhumban di hujung benua. Selepas lebih sedekad saya di luar negara, saya segera pulang ke kampung halaman. Namun selepas bekerja di KL, rupa-rupanya keadaan tidak banyak berubah. Saya masih sukar untuk balik ke kampung, akibat Kuala Lumpur dan kehidupan saya yang amat menekan masa.
Saya jatuh rindu dan saya mohon ampun dari Allah atas dosa saya membiarkan emak kesunyian di kampung.
Tetapi tengah hari tadi, saya tidak hiba kerana itu. Ada sesuatu yang lebih halus darinya. Mungkin sebentar tadi, buat kali pertamanya saya dapat merasakan apakah sebenarnya yang saya minta dari Allah, Tuhan yang telah memberikan seorang ibu dan bapa yang pengasih kepada saya.
Mengapakah apabila saya merintih keampunan dari Allah, saya kaitkan ia dengan kasih sayang bonda dan ayah semasa saya kecil?
Hari ini saya berusaha memikirkan jawapannya.
“Rizal minta maaf emak sebab susah sangat nak balik ke Ipoh. Kerja tak habis-habis. Lagi pun ada masanya Rizal cuti, tapi Muna pula yang kerja. Saif selalu menyebut tentang opahnya. Naurah pun dah makin besar. Imad pun dah pandai meniarap”, keluhan saya kepada emak beberapa ketika yang lalu.
“”Tak apa, mak pun minta maaf sebab jarang dapat ke Kuala Lumpur. Kaki mak ni asyik sakit, kepala pun berat. Tak seronok nak berjalan-jalan kalau begini. Datang rumah kamu pun nanti menyusahkan sahaja. Asalkan kamu ingat emak dalam doa, Alhamdulillah”, itulah suara dari hati emak.
Semasa berdoa tadi baru saya sedar, emak amat pemaaf. Dia memaafkan saya dan adik beradik yang lain tanpa menyoal apa-apa. Paling menyerlah, pemaaf emak semasa saya kecil…
Saya pernah teringin untuk minum air sirap ros, tetapi patinya sudah habis. Semasa emak sibuk menanda buku latihan anak-anak muridnya, saya ke dapur dan cuba memasak gula di dalam periuk. Secawan gula dicampur dengan pewarna merah, dimasak di atas api. Saya baru darjah tiga dan tidak terfikir untuk menambah air. Akhirnya gula hangus dan beku, periuk berkerak dan hampir mustahil untuk dibersihkan. Kerana takut, saya simpan periuk itu di dalam kabinet dapur. Seminggu masa berlalu, apabila emak terjumpa periuk itu, dia tahu itu angkara saya. Dia tidak marah tetapi mencebikkan muka kesedihan.
“Emak tak marah?”, saya cuba memberanikan diri bertanya.
“Emak tak marah kamu cuba masak gula ni. Tapi emak sedih sebab kamu sorok periuk ni dalam kabinet”, itulah katanya.
Saya menangis kerana terasa bersalah cuba menipu emak dan dia dengan segera memujuk.
Saya pernah cuba membasuh kain sendiri, tetapi kerana lupa memasukkan getah ke bilik air, habis seluruh dapur banjir ditenggelami air sabun. Emak tidak marah.
Saya juga pernah berayun di buaian sambil berdiri walaupun ditegah. Apabila buaian terlalu laju, saya tercampak dan muka tersembam ke pasu bunga. Sampai ke hari ini saya masih dapat merasa tuam pasir panas di pipi yang sudah kebiru-biruan. Emak tidak marah.
Abah juga tiada bezanya. Dia tidak pernah memaksa saya membaca buku tetapi jika gagal mendapat tempat pertama, dia menepuk bahu saya sambil berkata, “nanti mainlah lagi ya. Jangan baca buku.”
Dia tidak marah tetapi saya sendiri yang rasa terseksa dan bersalah.
Saya pernah bergaduh dengan Pengetua di sekolah. “Maaf ustaz, kalau begitulah cakap ustaz, saya pun ‘tak hingin’ nak sekolah di sini!”, jiwa anak muda di Tingkatan 4 memberontak. Saya pulang ke asrama, mengemas beg baju dan langsung meninggalkan Negeri Sembilan untuk pulang ke kampung tanpa berfikir panjang.
Saya tiba di Ipoh selewat jam 11 malam. Abah amat terkejut dengan tindakan saya berhenti sekolah, tetapi dia tidak marah. Dia berikan saya wang RM50 sambil berkata, “ambil duit ni dan uruskan sendiri kamu nak bersekolah mana selepas ini”. Itu cara abah. Dia jarang sekali marah.
Emak dan abah amat mudah memaafkan saya. Tidak kira apa sahaja kerenah kami, mereka memaafkan kami seadanya. Mereka menerima kami sebagai anak-anak yang banyak kelemahan dan atas penerimaan itu, mereka mengasihi kami TANPA SYARAT.
Emak dan abah menerima saya atas segala yang ada pada diri ini. Saya taat atau degil, saya rajin dan saya culas, saya senyum atau saya menjerit, mereka menerima saya seadanya. Mereka terus menyayangi dan mengasihi saya tanpa syarat. Mereka tidak pernah memberitahu saya bahawa semua kebaikan yang mereka buat selama ini, mesti dibalas apabila kami telah dewasa. Kami balas atau tidak, kami ingat atau lupa, tugas mereka hanyalah membesarkan kami dengan penuh kasih sayang, TANPA SYARAT.
Allah memberikan percikan sifat Rahman dan Rahim untuk makhluk-Nya mengasihi tanpa syarat, hanyalah pada naluri dan hati seorang ibu dan bapa kepada anaknya. Suami mengasihi isteri, sering mengharap balas. Isteri mengasihi suami, kerap juga ada sesuatu yang terselindung di sebaliknya. Apatah lagi jika hanya antara dua sahabat. Sukar untuk dipastikan tulus persahabatan mereka. Bolehkah seorang sahabat memaafkan sahabatnya tanpa syarat? Mungkin ada, tapi sering tiada.
Apa yang pasti, hanya ibu bapa sahaja yang mampu mengasihi anak-anaknya tanpa syarat. Sebab itulah anak-anak tidak mampu membalas kasih itu. Jika seorang anak jatuh sakit, ibu bapa sanggup berjaga malam dan berdoa agar si anak sembuh dan dipanjangkan umur. Namun apabila tiba giliran anak menjaga ibu bapanya, mereka mungkin terus menjaga, tetapi hati mudah berkata, “bilalah orang tua ini nak mati!”. Ya Allah, lindungilah aku dari menjadi anak seperti itu.
Hati saya amat sedih melihat kaum Cina di KL berebut-rebut menghantar ibu dan bapa mereka ke wad kecemasan Hospital UKM sehari sebelum Tahun Baru Cina. Pesakit berumur 60 tahun (kalau tak silap saya) ke atas, rawatan di HUKM adalah percuma. Maka inilah cara mudah mereka untuk get rid ibu bapa mereka di musim perayaan. Kalau hantar ke rumah orang tua-tua, mahal pulak bayarannya. Allah Allah….
 Saya masih ingat dialog ayah tengah hari itu. Dia baru sahaja pulang dari menunaikan Haji.
“Abah kat Mekah doa apa, abah?”, saya bertanya.
“Abah doa supaya Allah jangan panjangkan umur abah sampai nyanyuk. Takut anak-anak tak tahan. Takut kamu jadi anak durhaka!”, kata ayah saya sambil mata redupnya merenung saya yang terkelu lidah. “Abah, jangan cakap macam tu…”, saya sebak dan hanya mampu membiarkan air mata kering di pipi. Ayah pergi meninggalkan kami pada malam hari lahir saya yang ke-17, hanya setahun lebih selepas perbualan kami itu.
Anak-anak, jiwanya tidak sebesar ayah dan bonda. Kasihnya kadang-kadang tidak sampai ke makam ayah dan bonda. Namun seorang ibu dan ayah, mampu menahan pedih dan perit membesarkan anak-anaknya. Bukan setahun dua malah majoriti nyawa dan usia. Mereka mampu membelai, mereka mudah memaafkan kita, kerana mereka kasih dan cinta, dengan CINTA TANPA SYARAT.
Ya Allah, aku lemah, aku banyak dosa. Aku suka mengeluh, aku kerap lalai dan alpa. Ampunkanlah aku ya Allah. Ampunkan diriku dengan pengampunan oleh sifat-Mu yang Maha Pengampun, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ampun dan kasihanilah aku, mudah-mudahan tanpa banyak hisab, tanpa banyak syarat, sebagaimana ibu bapaku memaafkan aku tanpa syarat, mengasihiku tanpa mengharapkan balasan.
Ampunkan jua mereka, dan limpahkan Rahmah-Mu kepada mereka. Mereka yang mengasihiku tanpa syarat, Kau maafkan mereka dan limpahkan Kasih-sayangMu kepada mereka, tanpa hisab dan syarat…
NAMUN…
Mungkinkah semua itu, Allah kurniakan kepada saya? Siapakah saya untuk meminta pengampunan yang terus tanpa syarat? Malah jika setiap detik hidup dalam sehari itu dihitung, terasa betapa dosa sahaja yang banyak berbekas. Sedangkan tanpa saya sedar saya banyak meletakkan syarat terhadap Allah. Aku ingat kepada-Mu, dengan syarat aku sudah hilang penyelesaian. Aku sanggup lakukan apa yang Engkau suruh, tetapi selepas aku melihat apa kebaikan yang aku dapat!
Hinanya diriku. Lupa sudah pada hakikat diri sebagai hamba. Hamba yang tidak layak meminta, apatah lagi untuk meletakkan syarat kepada Tuhannya. Astaghfirullah.
Menghitung hari, padanya terpalit pelbagai dosa. Paling kurang, setiap hari saya dibelenggu rasa terkilan dan berdosa kerana bonda kesunyian di kampung. Setelah pulang ke Malaysia, saya masih belum dapat menjaganya di depan mata.
Bayangkan, jika Allah mengampunkan kita dengan syarat, binasalah diri ini. Mampukah saya lepas segala syarat itu? Jika Allah syaratkan setiap solatku mesti khusyuk, apakah ada satu solatku yang sampai kepada apa yang Allah syaratkan itu?
Sesungguhnya tidak mungkin kita selamat dengan hanya melihat pada amalan. Melainkan Rahmat Allah itu jualah jawapannya. Dengan kasih sayang-Nya.
Tetapi Rahmat Allah bukan perkara kecil. Ia diminta dengan tawasul kita kepada sifat al-Wahhab Allah SWT. Saya baru mendengar kuliah 99 nama Allah tentang al-Wahhab dari Ustaz Kariman dan ia menambah hiba di hati saya.
Allah sebagai Tuhan yang bersifat al-Wahhab bermaksud Yang Maha Memberi. Namun memberi dengan sifat al-Wahhab itu, terkandung di dalamnya lima sifat:
  1. Memberi tanpa meminta apa-apa balasan. Allah, Tuhan yang al-Wahhab itu Maha Kaya, tidak perlu kepada Makhluk. Kerana itulah Allah SWT Memberi dengan sifat-Nya yang al-Wahhab tanpa mengurangkan langsung perbendaharaan-Nya. Percikan sifat al-Wahhab itu Allah limpahkan kepada jiwa ibu bapa kita agar mereka kaya dengan kasih dan sayang. Sayang kepada seorang anak tidak berbeza dengan sayangnya kepada 9 anak yang menyusul kemudian. Anak durhaka, menconteng arang ke muka, mereka masih terus memberi kasih sayang, kerana mereka beroleh kasih sayang Rahmat Allah yang al-Wahhab.
  2. Memberi secara berulang-ulang. Al-Wahhab terus memberi berulang kali, tidak jemu Memberi dan tidak Marah diminta. Percikan sifat inilah yang Allah limpahkan ke jiwa ibu bapa kita. Mintalah susu pada setiap malam di usia kecilmu. Ibu akan bangun meraba dinding mencari cahaya, demi anak yang diberikan hati dan cinta. Dia tidak jemu, bahkan sejurus selepas kita dewasa, diberikannya pula cinta itu kepada adik kecil yang baru menjenguk datang ke hidup duniawi.
  3. Memberi tanpa diminta. Allah SWT Tuhan yang al-Wahhab, memberi tanpa diminta. Hitunglah pada pelbagai yang ada di sekeliling kita. Dia berikan kita wajah yang cantik tanpa kita minta. Dia berikan kita sahabat yang baik, tanpa kita minta dan jangka. Allah itu Maha Memberi dengan sifat-Nya yang al-Wahhab. Sifat inilah yang Allah tanamkan kepada naluri ibu dan bapa. Pelbagai keperluan dan hiasan hidup diberikan tanpa diminta. Ibu mencium dahi, ayah menyapu kepala, semuanya demi sayang mereka kepada kita, sayang yang diberi tanpa diminta.
  4. Memberi sesuatu yang amat berharga. Allah Dia yang al-Wahhab memberi dengan sifat itu perkara-perkara besar yang amat berharga. Dia kurniakan kita dengan sifat al-Wahhab itu, bukanlah hiasan-hiasan dunia yang tidak berharga. Al-Wahhab, dari-Nya datang RAHMAT yang menyelamatkan kita, mengampunkan kita, memelihara kita tanpa menghitung-hitung satu taat dibalas nikmat, satu maksiat dibalas binasa dan kiamat. Peluang demi peluang diberikan. Sehinggalah sampai masa pintu taubat itu Dia tutup atau kita menutupnya sendiri. Semuanya diberikan kerana kita hidup untuk TUJUAN yang besar. Cebis-cebis sifat inilah Allah limpahkan kepada jiwa ibu dan bapa kita. Diberikannya kasih sayang yang tidak mampu diberi walau oleh dua pasangan yang paling bercinta. Kasihnya ibu membawa ke syurga, kasihnya ayah selama-lama. Semuanya diberi agar kita membesar penuh sempurna, menjadi insan yang berjaya dan mulia.
  5. Memberi sesuatu yang baik untuk menghasilkan kebaikan. Allah jua dengan sifat al-Wahhab memberikan pelbagai kebaikan kepada kita, agar dengan kebaikan itu kita sambut dengan syukur dan taat, berupa khidmat kepada sesama insan. Diberikan-Nya kita harta, agar kita bersedekah. Diberikan-Nya kita ilmu agar kita berdakwah. Diberikan-Nya kita pelbagai yang baik, agar dengannya kita berbuat baik.
Kita mohon agar Allah limpahkan Rahmat-Nya kepada kedua ibu bapa kita. Allah memberikan rahmat itu dengan sifat al-Wahhab-Nya. Dengan itu jualah diberikan-Nya ibu dan bapa kita kasih sayang tanpa syarat untuk anak-anak mereka. Dengan itu jualah mudah-mudahan Allah mengasihani kita tanpa syarat, mengampunkan kita tanpa syarat. Kerana syarat Allah terlalu perkasa untuk disahut oleh hamba yang lemah dan kerdil seperti kita.
“Ya Allah, ampunkanlah dosaku, ampunkan dosa ibu bapaku dan rahmatilah mereka dengan kasih sayang-Mu, sebagaimana mereka menyayangiku ketika diriku masih kecil”.
Bagai kerdipan lilin yang berkilau, bercahaya
Menggantikan mentari terangi malam nan gelita
Membakar diri memberikan cahaya
Membiar diri musnah terlebur
Berkorban segalanya penuh rela
Biar dimamah arus usia
Tidak pernah kenal derita
Bagai sungai kasih yang mengalir
Tiada perhentiannya, tak bertebing
Duhai ibunda kaulah anugerah istimewa
Berkorban jiwa raga redahi hidup nan mencabar
Berusaha dan sabar dalam mengharungi derita
Hidupmu penuh ranjau meniti kepayahan yang tiada kesudahan
Tidak sekali mengharapkan dibalasi permata
Cukup engkau rasa bahagia
Lihat anakmu berjaya
Kau penawar hati duka
Walau hatimu terluka
Engkau ibu engkaulah bapa
Pabila ayah tiada
Hanya Tuhan saja yang dapat membalas jasamu
Kerana Tuhan saja yang tahu penderitaanmu
Wahai bonda

Hari ini

Mac 13, 2008

Assalamualaikum,

Hari ni keja bnyk betul…start je pagi terus mendaki ke tingkat 3 turun naik sebanyak 4 kali..
Penat dan meletihkan..itu la keja bagi yang kecik2 takmau belajaq..dah besaq baru nak nyesal ahaks..
Saja je membebel kat sini sket…
terima kasih sudi membaca…